Politik dan Hukum
Ini Suara Kaum Intelektual Perempuan Gunung Soal insiden terjadi di Wamena Berdarah 2023
Nabire, Papuatengah - Propapua.com - kami kaum perempuan sakit hati dankecewa dalam Insiden yang terjadi di Wamena Berdarah itu.
Pada tanggal 4 Maret 2023 telah melakukan penyerahan bantuan duka berupa uang, babi dan noken kepada pemilik masalah atau pihak korban yang terjadi pada tanggal 23 februari 2023 di Wamena kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan.
Uang 500 juta di siapkan oleh pemerintah daerah Jayawijaya, pemerintah Nduga, pemerintah Yahukimo dan gubernur pegunungan Papua.
Sedangkan untuk 72 ekor babi dan noken secara budaya di lakukan oleh pemerintah Lani Jaya karena di anggap DUGIRE
Kenapa bisa keluarga korban terima bantuan duka ini. ?
"Kami sudaha lihat pada tanggal 23 Februari 2023, terjadi kerusuhan di Sinakma, Wamena, Papua Pegunungan, ketika sekelompok orang Papua menyerang personel keamanan Indonesia setelah penangkapan kedua pedagang Batak yang dituduh menculik anak. Dalam bentrokan yang terjadi, beberapa bangunan rusak, dengan sekitar sepuluh warga sipil dan perusuh tewas. Puluhan personel keamanan dan warga sipil juga terluka,"katanya.
Kerusuhan Wamena Tanggal 23 Februari 2023 Lokasi Pasar Sinakma, Wamena, Papua Pegunungan, Pihak TNI-Polri terlibat menembak warga sipil dan Jumlah korban Bukan Main Ini Nyawa manusia dan Nyawa Tidak bisa Beli dengan Harta Kekayaan apa pun, namun TNI-Polri menembak warga sipil tanpa disegani. Akhirnya: 7-9 tewas, 20+ terluka 18 terluka
"Secara budaya adat istiadat telah lakukan perang dengan musuh maka harus rendahkan masa masak lalu lepas tali busur nya"
A. Untuk secara tidak langsung mereka telah keluarkan anak panah tradisional yang di honai laki-laki , maka keluarga korban ini mereka mau masukkan kembali anak panah tradisional dalam honai dengan darah babi,
B. Keluarga korban adalah tuan duka sehingga, tuan akan kasih pulangkan keluarga yang datang dari jauh-jauh itu,
Sehingga mereka menerima uang dan babi itu walaupun pernyataan sikap seperti di bawah ini"
Sikap keluarga korban 9 orang meninggal maupun yang masih luka berat dan luka ringan :
Sikap tuan duka Suku Nduga bahwa,:
1. Kami keluarga korban 9 orang yang meninggal meminta Komnas HAM RI, perwakilan Komnas HAM Papua, Dewan Gereja, toko tokoh masyarakat toko tokoh Gereja toko tokoh intelektual dan LSM LSM segera bentuk Tim investigasi lalu dorong kasus kami ke Nara hukum yang Berlaku"
2. Hukuman seberat beratnya kepada pelaku penembakan terhadap masyarakat sipil yang sembilan orang meninggal maupun mereka yang luka berat dan luka ringan saat ini
3. Kami keluarga korban menolak tawaran bentuk apapun oleh pihak pelaku penembakan terhadap masyarakat sipil
4. Uang di antar oleh pemerintah sepegunungan itu bukan kompensasi atau bayar kepala perorang
5 . Kami keluarga korban belum tanda tangani di lapangan terbuka antara pemerintah, TNI polri, Nusantara dan pihak keluarga korban , maupun antara pihak masyarakat non Papua dan orang asli Papua
6. Kami keluarga korban Belum pegang tangan dengan pihak pelakunya
Itu artinya masalah ini kapan saja bisa terjadi ,
7. kami minta hari ini bawah uang dari sepegunungan untuk pembubaran masa duka dan juga anak panah tradisional lawan alat negara itu akan masukkan kembali ke honai atau rumah adat sehingga kami terima uang bantuan duka itu
4. Kalau pemerintah sepegunungan katakan kompetensi atau semacam bayar kepala atau secara budaya selesaikan maka, kami menolak bantuan itu
Pemerintah sampaikan bahwa ini uang duka dan beberapa hal penting yang di sebutkan di atas itu maka keluarga korban 9 orang meninggal telah menerima bantuannya .
Catatan:
Jangan propaganda di antara keluarga korban 9 orang meninggal dunia maupun masih luka-luka yang terpenting itu pernyataan sikap itu.
Penulis adalah salah satu perempuan Di Wamena:
Cenderawasih Gununug Alias Tokoh Perempuan,
( R Kogoya )
(Artikel)
Posting Komentar